Tangis Langit Pesisir Ibukota
Seperti jatuh lalu tertimpa tangga, itulah nasib penduduk pesisir ibu kota Jakarta. Hadirnya reklamasi di teluk Jakarta bagai mimpi buruk di siang hari. Terbayang sudah reklamasi terjadi, langit pesisir sudah tidak seceria kemarin. Hidup para nelayan semakin terkatung-katung, nasibnya tidak jelas akibat pembangunan 17 pulau buatan yang membuat ikan sumber penghidupan mereka menjauh dan menghilang. Keruhnya air dampak reklamasi membuat ikan enggan mendekati pesisir begitupun dengan telur-telur ikan juga mati akibat dasar laut disedot untuk reklamasi. Hidup mereka yang terus bergantung kepada hasil laut kini sudah tidak dapat diharapkan, banyak para nelayan yang membanting stir mencari pekerjaan lain. Mereka yang bertahan pun hidup menjadi sangat sulit karena harus mencari ikan lebih jauh dan membuat biaya bahan bakar bertambah, membuat para nelayan hanya bisa pasrah. Siapa yang kuat dia yang menang, peribahasa yang tepat untuk negeri ini. Meski dugaan korupsi terus mengua...