Tangis Langit Pesisir Ibukota

Seperti jatuh lalu tertimpa tangga, itulah nasib penduduk pesisir ibu kota Jakarta. Hadirnya reklamasi di teluk Jakarta bagai mimpi buruk di siang hari. Terbayang sudah reklamasi terjadi, langit pesisir sudah tidak seceria kemarin.

Hidup para nelayan semakin terkatung-katung, nasibnya tidak jelas akibat pembangunan 17 pulau buatan yang membuat ikan sumber penghidupan mereka menjauh dan menghilang. Keruhnya air dampak reklamasi membuat ikan enggan mendekati pesisir begitupun dengan telur-telur ikan juga mati akibat dasar laut disedot untuk reklamasi.

Hidup mereka yang terus bergantung kepada hasil laut kini sudah tidak dapat diharapkan, banyak para nelayan yang membanting stir mencari pekerjaan lain. Mereka yang bertahan pun hidup menjadi sangat sulit karena harus mencari ikan lebih jauh dan membuat biaya bahan bakar bertambah, membuat para nelayan hanya bisa pasrah.

Siapa yang kuat dia yang menang, peribahasa yang tepat untuk negeri ini. Meski dugaan korupsi terus menguat, proyek yang merugikan untuk penduduk pesisir ini masih terus berlanjut. Dan mereka terus mencari celah agar proyek beranggaran 300-500 triliun lebih ini tidak berhenti begitu saja.

Perang retorika terus mewarnai hari-hari media belakangan ini mengenai proyek reklamasi teluk Jakarta, seiring dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru. Menanti janji seorang pemimpin baru membuat penduduk pesisir ketar ketir karna melihat kondisinya semakin tidak mungkin.

Lantas, kasus reklamasi akan sampai mana? Pencaharian rakyat kecil pesisir lambat laun terusir.

Komentar

  1. Entah sampai kapan kasus knj akan berakhir. Para nelayan pun susah. Kesenjamhan ekonomi makin tinggi. Sedih aku. Terimakasih wildan telah memberikan informasi yg amat samgat bermanfaat melalui tulisan anda

    BalasHapus
  2. Terus semangat tanpa henti, demi mereka yang selalu disakiti oleh orang-orang yang tidak manusiawi.

    BalasHapus
  3. Tidak jelas bagaimana nantinya proyek ini apabila sudah terealisasi. Bagaimana nasib warga pesisir jakarta? Apakah nantinya pemerintah akan membantu para warganya ini?!

    BalasHapus
  4. tulisan yang sangat menarik & juga informatif. ditunggu tulisan selanjutnya!

    BalasHapus
  5. Tapi kalau dihentikan belum berarti zero resiko kan? Masih ada dampak ke lingkungannya dan tentunya besar kerugiannya. Pro dan kontra memang makin bikin rumit. Harapannya Jakarta semakin baik aja juga rakyat-rakyatnya.

    BalasHapus
  6. Semoga gubernur yg skrg cerdas, Aamiin

    BalasHapus
  7. semoga reklamasi ini cepat ditangani agar tidak merugikan para nelaya dan semoga Jakarta baik2 saja!

    BalasHapus
  8. Solusi harus segera ditemukan, yang mana kesejahteraan masyarakat harus tetap dijadikan prioritas paling utama.

    BalasHapus
  9. Semoga pemerintah dapat bersikap adil dalam peristiwa ini. Dan semoga para nelayan bisa berjalan lancar seperti sediakala.

    BalasHapus
  10. Takutnya jadi seperti di Dubai. Kotanya cantik .tp hanya di peruntukan bagi orang yang mampu membayar.

    BalasHapus
  11. Semoga dengan di lantiknya gubernur terpilih yang baru masalah reklamasi ini bisa cepat di selesaikan dan proyek-proyek yang akan di realisasikan lebih di pertimbangkan secara matang agar tidak merugikan rakyat DKI Jakarta sendiri.

    BalasHapus
  12. Sangat menarik untuk dibaca good

    BalasHapus
  13. Reklamasi untuk apa dan siapa? Huft

    BalasHapus
  14. Pembangunan harus diselaraskan dengan kebudayaan dan kearifan lokal. Jangan sampai menggerus dan merugikan para nelayan yang sudah lebih dulu identik dengan pesisir jakarta.

    BalasHapus
  15. Ga kelar-kelar reklamasi mah, riweuh

    BalasHapus
  16. Mungkin kalau reklamasi dilanjutkan hrs diberikan lapangan kerja baru dan pelatihan utk para org pesisir jika lahan nelayannya sudah tidak ada dan layak.

    BalasHapus
  17. Ya silahkan kalo pengen stop reklamasi,asal jgn nangis kalo jakarta banjir

    BalasHapus
  18. Kira kira kenapa pemerintah tetap melanjutkan reklamasi ya?

    BalasHapus
  19. semoga solusinya dapat di temukan

    BalasHapus
  20. Setuju banget sm tulisan ini. Pemerintah seharusnya lebih melestarikan laut yang ada, bagaimana menjadikan laut itu sebagai matapencaharian nelayan dan sebagai wisata yang menarik visitor dari dalam maupun luar negeri. Jadi tidak ada pihak yang dirugikan. Nelayan masih bisa mencari nafkah dan pemerintah dpt income dari wisata laut itu sendiri. Terlebih lagi kalau ternyata proyek yg dijalankan itu tidak jd direalisasikan atau putus begitu saja ditengah jalan. Banyak bgt ntr pihak yg dirugikan, dengan adanya proyek itu saja akan membuat nelayan menjadi pengangguran pada akhirnya. Karena akses mencari nafkah sudah tidak semudah dulu lg. Smg pemerintah lebih melirik kepada rakyat kecil dibandingkan dengan keegoisan mereka.

    BalasHapus
  21. Semoga UAS nya berjalan lancar wkwkw

    BalasHapus
  22. Miris memang pemerintah indonesia jarang melihat kebawah, tidak melihat bagaimana sulitnya rakyat kecil sehingga mengambil kebijaksaan dengan tidak bijak, seharusnya kebijaksanaan pemerintah bisa bermanfaat bagi segala pihak.

    BalasHapus
  23. Semoga masalahnya ini cepat terselesaikan

    BalasHapus
  24. sangat membantu👏🏻👏🏻

    BalasHapus
  25. "Ala lan becik iku gandhengane, kabeh kuwi saka karsaning Pangeran."

    "Buruk dan baik itu saling berkaitan, semua itu atas kehendak Tuhan."

    – Peribahasa Jawa

    BalasHapus
  26. Semoga cepat ditemukan titik terangnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer